Friday, February 02, 2007

Manusia Bodoh?



Sesungguhnya manusia itu banyak yang tidak bisa belajar dari pengalaman dan masa lalu. Jujur deh! Berapa banyak kejadian-kejadian yang kadang konyol, memalukan, memilukan, menyakitkan, dan setelah dipikir-pikir, ternyata kejadian ini atau itu pernah terjadi karena alasan-alasan dan kesalahan-kesalahan yang sama.

Seperti kemaren, Sangatta gelap gulita untuk beberapa hari. Menyebalkan, menjengkelkan, melelahkan seperti berada di jaman primitive atau jaman yang sangat terbelakang. Tidak ada siaran berita yang bisa ditangkap, tidak ada listrik untuk pekerjaan saya (*sigh*), dan malam-malam hari diisi dengan kegiatan yang sangat terbatas. Mungkin keadaan yang membedakan dengan jaman terbelakang, masih bisanya saya memasak dengan menggunakan kompor tenaga gas, dan ga perlu ditiup-tiup menggunakan bambu dengan semangat 45 agar apinya menyala. (ingat jaman didesa nenek)

Tapi bukan seperti berada dijaman primitive yang ada kaitannya dengan bodohnya kita yang dipanggil manusia, yang rela saja jatuh kelubang yang sama. Tapi keadaan seperti ini ternyata bukan hal baru. Ko bisa ya? Karena PLN disangatta sudah pernah punya pengalaman dengan tenggelamnya diesel pembangkit daya kedalam banjir ketika musim hujan datang. Bodoh kan?! Bukannya alat itu bisa diusahakan ditaruh ditempat yang lebih tinggi, tanpa banjir bisa menjangkau, tapi malah tetap pada posisi sama dengan kejadian yang pernah dialami, GELAP GULITA. Yang Rugi? Jelas orang-orang yang biasa menggunakan listrik untuk pekerjaannya. Bagi klinik dan RS, mereka harus mempertahankan suhu vaksinasi agar tetap pada suhu yang semestinya, kalu ga seperti itu, ya resiko dengan membuang berbotol-botol obat yang berguna itu. Bagi pertokoan, mungkin bisa menggunakan genset, tapi untuk satu minggu? Pastinya harus dibebankan pada harga penjualan. Dan bagi orang-orang rumahan, seperti saya ini, mungkin tidak terlalu dipikirkan, acara saya untuk membimbing anak-anak belajar, bermain, tahfidz bersama bisa dilakukan siang hari ataupun menjelang tidur. Masak juga, meski ada perubahan, saya ga bisa menyimpan bahan makanan dilemari pendingin. Yang mencolok? Saya tidak bisa melayani pelanggan saya. Maaaapppp, para pelanggan, bapak-bapak, ibu-ibu semua yang ada disiniiii…tukang kue rehat dulu lah!

Satu kejadian lagi, manusia tetap bodoh! (termasuk saya juga kah?). Lihat deh, banjir dijakarta. Whadduhhh!! Pada kemana ketika prediksi ini dilemparkan sekitar delapan tahun. Ketika itu, Nugie, penyanyi yang juga pecinta lingkungan membacakan sebuah prediksi bahwa Jakarta akan terendam dan semakin parah ketika manusia-manusia sudah tidak mau ambil peduli pada lingkungan yang mereka tempati. Jakarta hanya sebuah tempat yang semakin hari semakin diberatkan dengan tiang-tiang besi pencakar langit (baca : gedung-gedung). Yang semakin memasuki dunia yang semakin tua, Jakarta terus menggeliat mencoba menggelayutkan tangannya kearah langit. *sigh*

Dan….Dibalik segala yang disebut penderitaan, kesengsaraan, apalagi kebahagian dan kesenangan, pasti ada hikmahnya, tinggal manusia, mau atau tidak untuk memanusiakan pola berpikirnya lagi.


2 a little note:

Rey said...

wish our government read this. Gue jg bingung lho mbak, kok ndak ada yg 'mikir' ya? mrk kerjanya apa aja. Ujung2nya ya kita2 ini yg jadi korban.

Hikmahnya, kita jadi pribadi yg lebih kuat kali mbak, krn selalu jd pihak yg tdk diuntungkan. Dan mudah2an kita dpt merubah kelakuan2 kita yg spt 'manusia bodoh' itu

Anonymous said...

@rey: Iya Rey...heran:) kbykan makan duit kali yak...