Curhat si Penulis
Hey Now, Hey Now
Don’t dream its over
Hey now, Hey now
With the world comes in
They come, they come
To build a wall between us
We know, they won’t win
(Don’t’ dream its over by crowded house)
Perputaran waktu sungguh tak terduga. Kembali mengingat setahun lalu saya harus istirahat sejenak dari rutinitas di tempat terpencil, sekarang, saya pun bersiap, sedikit ingin menyandarkan punggung sejenak, menghalau penat yang tiba-tiba saja mendera. Kelelahan yang terkadang diluar batas kendali emosi saya sebagai manusia biasa, membuat orang-orang di sekeliling saya merasa sedikit ‘teraniaya’.
Yup, saya memang akan mengambil jatah ‘cuti’, untuk sekedar istirahat di kota kelahiran. Berkumpul dengan ibu yang –sering- saya layangkan hati penuh rindu padanya. Berkumpul sejenak sebelum saya bergegas lagi untuk menyiapkan segala sesuatu di kota lain (Kutai Kertanegara) dalam rangka RakorWil FLP. Berkelanjutan dengan keberangkatan ke acara SilNas FLP di Jakarta. Piuh, tetap saja saya ditumpuk tugas.Tapi, no problemo, cinta memang mengalahkan segalanya, inilah tanggung jawab saya sebagai seorang dari pucuk pohon yang sedang mencoba berkembang, menebar daun dan membuat wangi kelopak-kelopak bunganya. Ah, bahasa aneh!
Kemaren, saya sempat menerima SMS dari seorang teman, yang saya kenal setahun lalu dari acara kopdar di Jakarta, “Asslkm, Mbak Rien, lagi dijakarta ya? Ketemuan yuk! Wass.” Jadi senyum-senyum sendiri, jadi pengen senyum selebar mungkin. Ternyata saya masih punya teman yang –juga- rindu akan hadirnya saya. atau terbiasa kopdar jadi siapa aja diajak kopdar? Hehehe,…jangan marah ya neng! Lalu my dear Uwie, udah nelpon (walau sekali tidak bisa saya angkat karena saya sedang syuro –rapat), menanyakan,"Kamu dimana Rien?" saya yang kebingungan dengan tanpa dosa menjawab, “Di Sangatta!” dan kami pun tertawa lirih, karena kesalahan informasi, yang ia kira saya sudah dijakarta sejak tanggal 10 juni lalu. Hm…
Saya memang akan berangkat, itupun dalam rangka ‘kerja dinas singkat’ yang harus saya tunaikan. Tanpa pasangan romantis, seperti setahun yang lalu. Karena, kami punya masing-masing tugas pada masa liburan kali ini.
Hh...postingan kali ini, sekedar mencoba melepas beban di segala penjuru tulang belulang yang saya miliki. Biarlah ia menguap, membekas menjadi tanda, bahwa banyak cinta dalam mengukir peradaban.
Teman,
Maaf jika banyak hal dan tugas yang ku pacu untuk gerak kita
Maaf jika kuabaikan segala resah serta gelisahmu dalam ruang lain
Teman
Seperti halnya nafas yang ku persembahkan demi Maha Pemilik Cinta
Langkah kita pun sengaja ku arahkan pada tujuan yang sama
Yakinlah,
Banyak cinta dalam setiap tegur sapaku
Banyak cinta dalam setiap tatapanku
Banyak cinta di setiap lekuk ukiran yang kita pahat
Percayalah,
Aku pun masih berjalan di garis ‘belajar’
‘Belajar’ untuk membangkitkan cinta dalam pergerakan kita
Dan…
Maafkan diri yang fana ini
Jika kalimat cinta belum tersampaikan seluruhnya
teruntuk sahabat seperjuangan di FLP Sangatta, tersenyumlah walau onak duri masih ada di jalan yang kita lalui