Aku dan 'kau', Dunia kita berbeda...

Percaya ga percaya, dunia lain memang ada diantara dunia kita. Sesuatu yang ghaib bahkan ga aneh sekarang malah menjadi ladang mata pencaharian bagi beberapa sineas. Lihat saja. Baru-baru ini meledak film “Kuntilanak” yang mengikuti seniornya “Jelangkung” ataupun “Tusuk Jelangkung”. Sosok “mereka” pun sudah bisa disebut aktris atau actor. Menjelma, berakting dilayar kaca dalam sebuah cerita yang dikemas sedemikian rupa.

Sedari kecil pun saya sudah merasa ‘mereka’ ada. Tapi saya sendiri mengerti (saya terlalu cepat paham, seperti dikarbit saja) bahwa hal demikian tidak perlu dipertanyakan. Karena sudah jelas ‘mereka’ memang ada. Terkadang saya berpikir ini hanya takhayul ataopun sekedar khayalan. Karena saya sendiri, sampe saat ini, hanya merasakan ‘desiran’ yang hanya sekelebat.

Saya ingat, pada waktu masih sekolah TK, kami (anak-2 kecil) suka bermain petak umpet hingga maghrib menjelang. Kebetulan didepan rumah saya adalah sebuah puskesmas, yang mempunyai taman belakang yang sangat luas. Dan seringnya kami bermain didaerah itu hingga kami hapal dengan seluk beluknya. Suatu sore, giliran saya untuk bersembunyi, ga peduli dengan teman yang memanggil, saya terus menuju arah belakang dekat tangki air. Sementara punggung saya membelakangi jendela salah satu ruang puskesmas, saya terus memperhatikan teman saya yang mulai kebingungan, hingga menjauhi tempat saya bersembunyi. Saya lega, tapi kelegaan berganti kaget ketika jendela itu mengeluarkan suara ketukan (seperti ada yang mengetuk). Sekali..saya cuekin. Dua kali, saya cari arah ketukan itu. Tiga kali? Ga ada tiga kali, karena saya kabur tunggang langgang, lari ngibrit, pontang-panting (tapi masih liat arah, ga asal seruduk kayaq banteng) karena ketukan dijendela itu sangat keras sekali sementara ruangan itu terkunci dan gelap. Dan waktu itu adzan bergema menambah lengkap suasana serem senja itu. It’s real friend!

Banyak kejadian-2 aneh selanjutnya, yang membuat saya percaya ‘mereka’ memang ada dan tidak perlu diganggu gugat. Herannya saya tetap punya rasa ‘sok’ berani. Saya ga mengganggu ‘mereka’ ko! Cerita lain tentang dunia lain ini juga berkembang ketika saya harus menempati rumah dinas ditengah hutan site, didaerah Tanjung Redeb. Ibu saya yang waktu itu berkunjung, pucat pasi ketika saya temui pagi hari.
Ibu : “Rien, pernah ketemu sesuatu kejadian aneh dirumah ini?”
Saya: “Enggak tuh, kenapa bu? Ketemu siapa semalem?”
Ibu : ”Tengah malem, ibu kebelet pipis, udah aja mau kebelakang, ga taunya, ada ‘orang’ duduk dimeja makan, persis kamu, pake jilbab hitam yang biasa kamu pakai. Udah gitu dia tunduk aja, ga berusaha ngeliat ibu, da ibu juga ga mau ngeliatin dia”
Saya : “Ah yang bener bu? Jangan nakutin dong!”
Ibu : ”Eh bener lagi! Kamu sering-2 sholat malam, biar ga diisengin”
Saya :”Insya Allah. Arrrgghhh…ibu ih saya jadi takut nih, klu entar ibu pulang”
It’s real friend! Dan saya bisa melupakan hal itu, tetap mau ditinggal dirumah itu sendirian ketika abi harus kekantor ga peduli semalam apapun.

Atau kejadian yang baru-baru saya alami. Suatu malam, ketika abi dan anak-anak sudah tidur, saya sedang asyik menulis artikel untuk forum lingkar pena daerah sangatta, tiba-tiba kompi saya yang tercinta ini restart tanpa ada sebab. Sekali. Saya pikir mungkin ada jari saya yang salah pencet atau salah satu file yang saya down load membuat kompi harus restart (alasan yang aneh!). Dua kali, doi restart lagi. Saya tetap keukeuh nungguin sampe saya kembali kefile saya (dead line soalnya). Tiga kali. Saya pandangi monitornya. Jengkel karena saya ga nyangka bisa restart sampe tiga kali. Dan saya lebih ga nyangka saya dijailin padahal saya ga pernah jailin siapa-siapa. Akhirnya mata udah sepet, bibir udah manyun, jantung berdegup kencang. Saya turn off total, langsung tarik selimut, tenggelam dalam buaian hujan ditengah malam. Saya ga mau mikir macem-macem dah!!!

Sesuai dengan masing-masing urusan didunia masing-2 juga. Saya yakin mereka tidak akan mampu menembus ruang kita sekarang, yang ada mungkin keisengan ‘mereka’ untuk memperlihatkan bahwa ‘mereka’ memang ada.
Jadi ga perlu diperdebatkan, ‘mereka’ ada atau sedang ngapain. Kita sudah jelas beda dimensi ruang dan waktu kok.