Sunday, January 02, 2011

Mencari Awanmu...




Kembali membuka-buka album lama. Album kenangan…

Tiba-tiba rindu bertumpuk-tumpuk, berlipat-lipat. Jika bisa dan boleh kutanyakan, apakah kau melihatku? Apakah kau tahu hatiku sedang melayang padamu? Apakah kau rasa sesakku mengingatmu? Sedang apa kamu disana? Menungguku?

Aku kerap melihat awan putih berarak, melayang perlahan. Jika mataku tak mendapatkan apa yang kucari, maka pikiranku akan mengambil posisinya. Ia terbang, menyibak awan itu, membuka setiap helainya, kembali mencari apa yang pernah kau titipkan. Sayangnya, ia kembali terkulai.

Kamu lupa? Aku yakin tidak. Hanya pesanmu tak pernah datang lagi. Siluetmu telah lama tak melintas. Bukan karenamu, tapi karena aku semakin tahu diri dan memeluk jiwa sendiri. Aku yang tak mampu meredam hati ketika harus menghadirkan bayangmu.

Aku yakin bukan karena kamu telah lupakan semua. Hanya saja, waktu dan ruang semakin berjarak. Kamu pun tak ingin membuatku selalu terpaku pada duniamu. Walau salah satu duniamu pernah kumiliki, tapi sekarang, duniamu yang lain belum lagi dapat kau bagi.
Aku sedih, mengingat jarak…mengingat waktu…mengingat awanmu…

Tidak…aku tak ingin melihatmu kecewa. Katakanlah, aku bahagia, maka kutitip awan ini kembali padamu. Dimana pun kau berada, aku bahagia. Bahagia pernah menjadi bagianmu, pernah terburai oleh tawamu, pernah mencair menangisimu, pernah tergugu dengan diammu.

Aku rindu…dan terisak mencari awanmu...

(Inong, 6 bulan lagi, maka 5 tahun lamanya kita telah berpisah)